Sharing dr grup Whatsapp seorang teman.
Hhaaaah...??? Jadi pengusaha cuma buat orang yang malas aja???
Jangan becanda lo Kawans!!
Pernah dengar kan kata-kata
"bahwa sebenarnya ga semua orang cocok jadi pengusaha. Walaupun memang sebenarnya semua orang bisa jadi pengusaha."
"bahwa sebenarnya ga semua orang cocok jadi pengusaha. Walaupun memang sebenarnya semua orang bisa jadi pengusaha."
Penasaran apa maksudnya? Yuk, kita lihat Malas dari sudut yang berbeda..
Malas? Ya, beneran malas. Cuma orang malaslah yang sukses jadi pengusaha.
Tapi, ada 5 kategori malas nih yang bisa bikin orang bisa jadi pengusaha sukses.
1. Malas Kalau Rezekinya Cuma Segitu
Rasulullah kan pernah bilang, 9 dari 10 kunci rezeki itu ada di perdagangan. Sementara berdagang adalah jantungnya berwirausaha.
Jadi, ya pengusaha itu memang cuma cocok bagi orang yang malas kalau segitu-segitu aja. Karena dia merasa kalau rezekinya cuma segitu maka kontribusi dan dampak yang dia berikan juga segitu aja (beda kalau rezekinya lebih besar)
Rasulullah kan pernah bilang, 9 dari 10 kunci rezeki itu ada di perdagangan. Sementara berdagang adalah jantungnya berwirausaha.
Jadi, ya pengusaha itu memang cuma cocok bagi orang yang malas kalau segitu-segitu aja. Karena dia merasa kalau rezekinya cuma segitu maka kontribusi dan dampak yang dia berikan juga segitu aja (beda kalau rezekinya lebih besar)
2. Malas Kalau Manfaatnya Cuma Segitu
“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.”
Siapa bilang jadi pengusaha itu hanya memikirkan profit dan untung? Menjadi pengusaha kan berarti kita mencoba membantu pelanggan kita untuk memenuhi kebutuhan mereka kan? Disitulah titik pentingnya.
“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi sesamanya.”
Siapa bilang jadi pengusaha itu hanya memikirkan profit dan untung? Menjadi pengusaha kan berarti kita mencoba membantu pelanggan kita untuk memenuhi kebutuhan mereka kan? Disitulah titik pentingnya.
Jika kamu masih berpikir bahwa pengusaha itu landasannya adalah keinginan untuk kaya, akan kalah sama pengusaha yang landasannya ingin membantu orang. Beneran lho!!
3. Malas Kalau Usahanya Cuma Ada Satu
Nah kalau yang ini ibarat rezeki adalah sungai yang mengalir, maka jangan siapkan satu ember buat mengambilnya. Buatlah 2, 3, 4, bahkan berbelas-belas ember agar mengambilnya lebih cepat. Hehe..
Nah kalau yang ini ibarat rezeki adalah sungai yang mengalir, maka jangan siapkan satu ember buat mengambilnya. Buatlah 2, 3, 4, bahkan berbelas-belas ember agar mengambilnya lebih cepat. Hehe..
Tapi tentunya fokuskan dulu pada usaha yang sedang kita bangun. Kalau sudah mapan, barulah membuat usaha-usaha yang lain.
4. Malas kalau Temannya Cuma Segitu
“Silaturahmi itu memanjangkan umur dan melapangkan rezeki.”
“Silaturahmi itu memanjangkan umur dan melapangkan rezeki.”
Nah, itu memang benar. Pengusaha sukses itu rata-rata malas kalau temannya cuma segitu-segitu aja. Jaringannya luas dan bisa saling memberi manfaat. Jadi, kalau kamu malas temanmu segitu-gitu aja, maka menjadi pengusaha adalah upaya yang cocok banget buat kamu. Hehe..
5. Malas Kalau Ilmunya Cuma Segitu
Ini juga penting lho. Karena kalau menjadi pengusaha itu kan dituntut untuk terus kreatif dan inovatif terkait pergeseran dan perkembangan usaha yang sangat cepat dan kompetitif apalagi di masa yang sekarang ini. Iya kan??
Ini juga penting lho. Karena kalau menjadi pengusaha itu kan dituntut untuk terus kreatif dan inovatif terkait pergeseran dan perkembangan usaha yang sangat cepat dan kompetitif apalagi di masa yang sekarang ini. Iya kan??
Beda sama mereka yang mungkin kerjanya itu-itu saja maka memang akan sulit mengembangkan ilmu. Tetapi kalau pengusaha, ilmu ga berkembang ya terancam bangkrut.
6. Malas Kalau Ibadahnya Cuma Segitu
Yang ini spesial nih. Menjadi pengusaha itu berpotensi membuka pintu-pintu ibadah yang lain. Misalnya, meningkatkan jumlah zakat, meningkatkan jumlah sedekah, membangun masjid atau tempat ibadah, dan lain sebagainya.
Yang ini spesial nih. Menjadi pengusaha itu berpotensi membuka pintu-pintu ibadah yang lain. Misalnya, meningkatkan jumlah zakat, meningkatkan jumlah sedekah, membangun masjid atau tempat ibadah, dan lain sebagainya.
Jadi buat mereka yang memang malas kalau ibadahnya cuma segitu, bisa sedekahnya cuma segitu, dan zakatnya cuma segitu-gitu aja, maka menjadi pengusaha cocok untuk kamu.
Oke, jadi itu dia alasan kenapa hanya orang malaslah yang cocok jadi pengusaha. Pengusaha itu kan sebenarnya merupakan pilihan profesi. Tapi, kalau kamu memang ga cocok ya ga usah jadi pengusaha. Masih banyak pilihan profesi lainnya. Hehehe....
Bagaimana menurut Temans??
Bagaimana menurut Temans??
Dikirim oleh Ustadz Faisal Edy, dari salah satu lingkaran komunitas beliau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar