http://sheltrart.blogspot.com |
Dalam kelelahan tadi,
saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi-sepoi yang menghembus tepat di
muka saya. Selang beberapa lama seorang
yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat di tangannya tiba-tiba
sudah berdiri di depanku. Saya sangat
kaget dengan kedatangannya yang tiba-tiba itu.
Sebelum sempat bertanya siapa dia, tiba-tiba saya merasa dada saya
sesak... sulit untuk bernafas.... namun saya berusaha untuk tetap menghirup
udara sebisanya.
Yang saya rasakan
waktu itu ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku...... terus berjalan....
. kekerongkonganku. ...sakiiiit........sakiiiiit...... rasanya. Keluar air mataku
menahan rasa sakitnya.... Yaa Allah ! ada apa dengan diriku..... Dalam kondisi
masih sulit bernafas itu, benda tadi terus memaksa untuk keluar dari
tubuhku...kkhh....khhh..... kerongkonganku berbunyi. Sakit rasanya, amat teramat sakit.
Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... peluh
keringat mengucur deras .... mataku terbelalak..... air mataku seolah tak
berhenti. Tangan & kakiku kejang-kejang sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Aku melihat benda tadi dibawa
oleh orang misterius itu pergi.berlalu begitu
saja
hilang dari pandangan.
Namun setelah itu...... aku merasa aku jauh lebih ringan, sehat, segar,
cerah. tidak seperti biasanya. Aku heran istri & anak-anakku yang sedari tadi ada
diruang tengah, tiba-tiba terkejut berhamburan ke
arahku.... Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku ada tepat di
bawah sofa yang kududuki tadi. Badannya dingin kulitnya membiru, siapa dia....?
Mengapa anak-anak & istriku memeluknya sambil menangis ? mereka menjerit histeris... terlebih istriku seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi..... Siapa
dia........???
Betapa terkejutnya
aku ketika wajahnya dibalikkan.... dia..... dia...... dia mirip dengan
aku....ada apa ini Tuhan...??? Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tak
mampu..... Aku mencoba merangkul anak-anakku tapi tak bisa. Aku coba jelaskan
kalau itu bukan aku. Aku coba jelaskan
kalau aku ada di sini.. Aku mulai berteriak.... tapi mereka seolah tak
mendengarkan aku........ seolah mereka tak melihatku.......
Dan mereka terus
menangis.... aku sadar... aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa
rohku..... Aku telah mati... aku telah mati. Aku telah meninggalkan mereka......
tak kuasa aku menangis.... berteriak...... Aku tak kuat melihat mereka
menangisi mayatku. Aku sangat sedih..... selama hidupku belum banyak yang
kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan ! untuk
membimbing mereka.
Tapi waktuku telah
habis....... masaku telah terlewati.... aku sudah tutup usia pada saat aku
terduduk di sofa setelah lelah seharian bekerja. Sungguh bila aku tahu aku akan mati, aku
akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll.
Aku menyesal aku
terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah. Oh Allah, jika engkau ijinkan keadaanku masih
hidup dan masih bisa membaca tulisan ini sungguh aku amat sangat bahagia. Karena aku masih mempunyai waktu untuk
bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut
menjemputku kelak aku telah berada pada keadaan yang lebih siap.
(Anonim)
sumber : Buletin Al Mujahidin 04/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar