Shalat tahajud yang
dilakukan di penghujung malam yang sunyi, bisa
mendatangkan ketenangan. Sementara
ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik,
mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya,
bentuk-bentuk tekanan mental seperti stres dan depresi
membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat
perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker).
Tekanan mental terjadi akibat gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik
manusia) yang ditandai dengan peningkatan hormon kortisol.
Perlu diketahui, hormon ini biasa dipakai sebagai tolok ukur
untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya terserang stres, depresi atau
tidak. Untungnya, Stres bisa
dikelola dan
pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau cara teknis
relaksasi atau perenungan/tafakur
dan umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat tahajud
mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping
mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang
secara natural". Namun pada saat yang sama, shalat tahajud pun
bisa mendatangkan stres,
terutama bila tidak dilaksanakan secara
ikhlas dan kontinyu.
"Jika tidak dilaksanakan dengan ikhlas, bakal terjadi kegagalan dalam
menjaga homeostasis atau daya adaptasi terhadap perubahan pola irama
pertumbuhan sel yang normal, tetapi jika dijalankan dengan ikhlas dan kontinyu
akan sebaliknya".
Dengan begitu,
kekhlasan dalam menjalankan shalat tahajud menjadi sangat penting. Selama ini
banyak kiai, dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan
mental-psikis. Artinya, hanya Allah SWT yang
mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Secara medis, ikhlas
yang dipandang sebagai sesuatu yang misteri itu bisa dibuktikan secara
kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kortisol. "Keikhlasan Anda
dalam shalat tahajud dapat dimonitor lewat irama sirkadian,
terutama pada sekresi hormon kortisolnya. Jika ada
seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan shalat tahajud, besar
kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal
terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi itu tercermin
pada sekresi kortisol dalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam
hari.
Apabila sekresi
kortisol tetap tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga
berakibat munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang. Sedangkan sekresi
kortisol menurun, maka indikasinya adalah terjadinya produksi respon imunologik
yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak ikhlas, akan menimbulkan kekecewaan,
persepsi negatif, dan rasa
tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu
menjadikan seseorang rentan terhadap serangan stres.
Dalam kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif yang menekan proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin tidak terinduksi. Karena imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena infeksi dan kanker.
Dalam kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif yang menekan proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin tidak terinduksi. Karena imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena infeksi dan kanker.
Kanker adalah
pertumbuhan sel yang tidak normal. "Nah, kalau melaksanakan shalat tahajud
dengan ikhlas dan kontinyu akan dapat merangsang pertumbuhan sel secara normal
sehingga membebaskan pengamal shalat tahajud dari berbagai penyakit dan kanker
(tumor ganas),"
sumber : Buletin Al Mujahidin 10/2012
kanker apa aja boss, yang bisa di sembuhkan?
BalasHapusAssalamualaikum saudaraku...
BalasHapussemoga ALLAH SWT senantiasa mencurahkan rahmat kepada kita semua
Insya ALLAH kesembuhan terhadap penyakit akan diberikan kepada ALLAH kepada hambanya yg senantiasa taat dalam beribadah, teruslah berdoa dan tetap tidak melupakan ikhtiar yg sesuai dengan syariat
Barakallahu
masyAlloh, makasih buat infonya
BalasHapus