Sahabat Usman bin Affan adalah khalifah Islam ketiga sesudah Sahabat Umar bin Khattab, beliau memerintah kerajaan Islam hampir
sebelas tahun lamanya dari tahun 644 hingga 655 Masehi. Beliau memperoleh gelar
"Zun Nurain” yang artinya memiliki dua cahaya karena Rasulullah SAW menikahkannya
dengan kedua puteri beliau yaitu pertama kali dengan Ruqayyah dan sesudah wafat
saat Perang Badar, maka Rasulullah SAW menikahkannya lagi dengan Kalsum. Demikian besarnya kecintaan dan penghormatan
Rasulullah SAW terhadap Saiyidina Usman tatkala isterinya yang kedua itu
meninggal pula, Rasulullah SAW berkata kepadanya, "Jika ada anak
perempuanku lagi hai Usman, tentu engkau kuambil lagi sebagai menantu.
Sahabat besar ini termasuk orang-orang pertama yang masuk Islam. Beliau
datangnya dari suku Quraisy yang paling keras menentang agama Islam dan
Rasulullah SAW. Setelah memeluk Islam, Usman bin Affan termasuk orang yang
sangat dicintai oleh Rasulullah SAW karena kemuliaan dan kehalusan budi pekertinya,
kesantunannya, lemah lembut dan juga pemalu. Karena keluhuran akhlak budinya
itul Rasulullah SAW pernah bersabda kepadanya, "Malaikat sangat malu
kepadamu hai Usman” dan juga pernah bersabda "Tiap-tiap Nabi mempunyai
teman, dan Usman adalah temanku di dalam surga”.
Beliau tidak pernah memikirkan kerugian perniagaannya yang ditinggalkannya pada
masa hijrah ke Madinah karena beliau sadar bahwa hijrah tersebut adalah
termasuk dalam usaha untuk menegakkan agama Allah. Setelah berada di Madinah beliau
memulai lagi menjalankan usaha perniagaannya hingga beliau berhasil menjadi
saudagar yang kaya raya. Sebagai seorang sahabat besar, banyak sekali
pengorbanannya terhadap Islam.
Di zaman permulaan perjuangan Islam di Madinah, pernah kaum Muslimin
menghadapi kekurangan air, lalu beliau membeli sebuah kolam yang bernama Bir
Ruma dari seorang Yahudi untuk keperluan umat Islam. Begitu pula ketika Masjid Madinah rnenjadi
terasa sempit karena semakin banyaknya orang yang shalat di dalamnya, maka
dengan spontan beliau membeli 5 rumah yang sederet di samping masjid untuk
dibongkar, kemudian dibangun kembali menjadi tambahan masjid agar menjadi lebih
luas dan besar lagi. Beliau wafat pada 35
Zulhijjah tahun 35 Hijrah di Madinah karena terbunuh dalam pemberontakan
berdarah pada masa itu yang dipimpin oleh Al Ghiffari dan sekutu-sekutunya yang
datang daerah-daerah Mesir, Kufah dan Basrah. W
Dengan wafatnya Sahabat Usman bin Affan menjadi itu
masa penuh duka cita dalam lembaran sejarah Islam
Anonim
sumber : Buletin Al Mujahidin 04/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar