Ketika kita
melihat begitu banyaknya orang-orang memburu harta dunia dan tujuannya hanya
untuk kehidupan dunia saja, maka ketahuilah bahwa mereka tersebut sedang
melenceng dari jalan dan tujuan cita-cita hidup yang sebenarnya. Karena tujuan dan cita-cita hidup seorang
muslim yang sebenarnya itu hanya satu, “Yaitu meraih keridhaan Alah, maka
hartanya tidak lebih dari sekedar boomerang alias senjata makan tuan. Karena gara-gara hartanya itu jugalah Allah
masukkan di ke dalam neraka.
Karena itu jika
kita tergolong orang yang kaya, coba perhatikan harta kita itu akan membawa
kita kemana ke syurga atau ke neraka ?
Semestinya jika di dunia kita terhormat dikarenakan harta yang kita
miliki maka di akhiratpun kita mestinya terhormat dengan mendapatkan syurga
karena harta yang kita miliki itu juga.
Dan keterhormatan kita itu tentu disebabkan harta yang kita miliki di
dunia diinfaqkan di jalan Allah dan dikelola
sedemikian rupa sehingga memperoleh banyak pahala.
Sesungguhnya kebahagiaan tertinggi seorang hartawan adalah ketika dirinya
yang dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati, mampu berbuat sesuatu yang
tidak mampu diperbuat oleh orang yang miskin harta, kemudian dirinyapun
dido’akan oleh orang-orang miskin dan para malaikat atas berbagai
kebaikan-kebaikan yang dilakukannya. Doa bahagia di dunia dan di akhirat.
Orang Miskin Penghuni Surga
Dia hanyalah
seorang tukang sampah biasa, tidak ada keistimewaan apapun dari profesinya. Namun ustadz mana yang tidak mengenal sosoknya
“seorang pemburu pengajian yang selalu
duduk di baris terdepan. Begitupun di tengah masyarakat, siapa yang tidak mengenal dia ? Pribadinya sangat ramah dan sangat dermawan,
meski tentu bukan dermawan dalam hal harta, melainkan dalam hal tenaga atau hal
lain yang bukan materi. Mintalah
bantuan, niscaya dibantunya dengan tanpa meminta imbalan apa pun. Bahkan lebih sering dia yang menawarkan
bantuan sebelum orang lain memintanya.
Baginya hidup adalah untuk berbuat dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya
bagi dirinya, keluarga dan orang
lain. Tekad hidupnya hanya satu yaitu
meraih surga disisi Allah SWT. “Meski dirinya hanya seorang tukang sampah
belaka” dan dia berhasil. Hujan turun dengan sangat derasnya namun tidak seorangpun
dari para pengiring jenazah yang ingin lari dari guyuran hujan. Mereka ikhlas karena mengantar orang yang
sangat mereka cintai dan mereka tahu bahwa hujan itu adalah tanda tangisan alam
atas kepergian salah seorang terbaik di kampungnya, seorang yang menjadi
penghias sekaligus penyemangat kehidupan beribadah dan bermasyarakat. Tak lama
lagi pelangi bidadari akan segera menghiasi langit cakrawala, menjemput calon
penghuni surga. Sungguh ! Surga memang Allah sediakan untuk siapapun yang
memenuhi syarat tanpa memandang kaya atau miskin. Sodik dia seorang tukang sampah atau tukang yang semisalnya..
(Anonim)
sumber : Buletin Al Mujahidin 05/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar