Rabu, 25 Desember 2013

MEMBALAS JASA IBU

" Tulisan ini mungkin terlambat karena momentnya sudah lewat, namun tidak mengurangi rasa hormat untuk Bunda di seluruh dunia ".

Imam an-Nawawi rahimahullah berkata,
"Ibu lebih diutamakan karena keletihan, curahan perhatian dan pengabdiannya. Terutama di saat hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik anak hingga dewasa..."
[Syarh Shahih Muslim]
Mampukah kita membalas jasa ibu...?

A. Tidak, Walau Satu Helaan Nafas Pun.

Tatkala ada seorang penduduk Yaman thawaf di sekitar ka’bah sembari menggendong ibu di punggungnya.
Lalu orang itu bertanya,
“Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi ibu...?”
Ibnu Umar menjawab,
لاَ وَلاَ بِزَفْرَةٍ وَاحِدَةٍ
“Belum, walau satu helaan nafas ibumu saat melahirkanmu.."
[Shahih, al-Adabul Mufrad: 
11 al-Bukhari]


B. Bebaskan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لاَ يَجْزِى وَلَدٌ وَالِدَهُ إِلاَّ أَنْ يَجِدَهُ مَمْلُوْكًا فَيَشْتَرِيَهُ فَيُعْتِقَهُ
“Seorang anak tidak akan mampu membalas jasa kedua orang tuanya kecuali bila ia mendapatkan  orang tua dalam keadaan menjadi budak, kemudian ia membelinya dan membebaskan....” 
[Shahih, al-Adabul Mufrad: 10 al-Bukhari, Irwa’ul Ghalil: 1737 Al-Albani]

Saat ini, kita...
Tidak menggendong, tidak pula membebaskan ibunda dari perbudakan.
Yang ada......
Malah kerap dititipi untuk mengasuh cucu, menjaga rumah, dan tambahan pekerjaan lainnya...
Bila pun kita tak mampu membuat bunda tersenyum, jangan jadikan ia menangis...

Dikirim oleh Ustadz Choiri Purwanto Tangerang

" maaf Ustadz, artikelnya terlambat tayang karena kesibukan saya "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar