Tampilkan postingan dengan label Cerita Sahabat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Sahabat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 November 2014

ZAID IBNUL KHATTHAB RAJAWALI PERTEMPURAN YAMAMAH

Pada suatu hari Nabi saw. duduk dikelilingi sejumlah orang­-orang Islam. Selagi pembicaraan berlangsung, tiba-tiba Rasulullah terdiam sejenak, kemudian beliau menghadapkan bicaranya kepada semua yang ada di sekelilingnya dengan ucapan:
“Sesungguhnya di antara kalian ada seorang laki-laki, gerahamnya di dalam neraka, lebih besar dari gunung Uhud. . . !”
zaid bin khattab
Semua yang hadir dalam majlis beserta Rasulullah saw. ini senantiasa, diliputi ketakutan dan kecemasan akan timbulnya fitnah dalam Agama kelak . . . . Masing-masing mereka merasa kecut dan takut, kalau-kalau ia lah yang akan menerima nasib yang paling jelek dan kesudahan yang terkutuk itu . . . ! Tetapi mereka semua, yang mendengar pembicaraan waktu itu, kehidupannya telah berakhir dengan kebaikan, mereka telah menemui ajal mereka sebagai syuhada di jalan Allah. Yang tinggal masih hidup hanyalah Abu Hurairah dan Rajjal bin ‘Unfuwah.

Jumat, 07 November 2014

Jaga Iman-Mu Sampai Mati-Mu

Diantara rangkaian ketaatan seorang hamba kepada Rab-nya yg paling sukar bukanlah terletak pada ibadah yang kita sempurnakan dari sholat hingga haji ataupun umrah. Tetapi yang paling sulit serta sukar justu bagaimana menjadikan senantiasa iman serta ketaaatan yang kita miliki hari ini menjadi iman di hari ketika kita meninggal dunia menghadap-Nya,karna taat bukanlah sesaat tapi ia adalah proses terus tanpa cuti

Goresan sejarah mencatat manusia-manusia yang mulanya bertabur dengan iman tapi ketika meninggal,mati dalam keadaan tragis tanpa iman,alias murtad,sebagaimana balam bin baura pemuda sholeh di zaman nabi musa alaihis salam

Selasa, 28 Oktober 2014

JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN

Suatu hari, Khalil Gibran bertanya kepada gurunya.

Gibran : " Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup..?" 
Sang Guru : "Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang..!"

Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Gibran kembali dengan tangan hampa.. 
Lalu Sang Guru bertanya : "Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun...???"

Gibran : "Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi..!"

Rabu, 24 September 2014

Cerita Inspiratif

Hadist Shahih Bukhari Dan Muslim

Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Terjadi di masa dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam di dalam gua. Tiba-tiba ketika mereka sedang berada di dalam gua itu, ada sebuah batu besar yang jatuh dari atas bukit dan menutup pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar.

Maka berkatalah mereka, "Sungguh tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari bahaya ini, kecuali jika kalian bertawassul kepada Allah dengan amal-amal shalehyang pernah kalian lakukan dahulu."

Maka seorang dari mereka berdoa,

Minggu, 08 Desember 2013

Pengusaha MALAS

Sharing dr grup Whatsapp seorang teman.
Hhaaaah...??? Jadi pengusaha cuma buat orang yang malas aja???
Jangan becanda lo Kawans!!
Pernah dengar kan kata-kata
"bahwa sebenarnya ga semua orang cocok jadi pengusaha. Walaupun memang sebenarnya semua orang bisa jadi pengusaha."
Penasaran apa maksudnya? Yuk, kita lihat Malas dari sudut yang berbeda.. 
Malas? Ya, beneran malas. Cuma orang malaslah yang sukses jadi pengusaha.

Kisah Guru Imam Bukhari yang Meninggalkan Sholat Jama'ah

Imam 'Ubaidillah bin Umar al Qawariry adalah salah seorang di antara guru Imam Bukhari dan Muslim.
Beliau menceritakan tentang pengalamannya:
Aku hampir tidak pernah ketinggalan shalat berjama'ah.
Suatu hari aku kedatangan tamu yang membuatku terlambat melakukan shalat Isya berjama'ah.
Setelah itu aku pergi keluar mencari orang untuk teman shalat berjama'ah di antara qabilah-qabilah Bashrah. Tapi sayangnya semua orang sudah shalat.
Aku berbisik di dalam hati, Rasulullah pernah bersabda: "Shalat berjama'ah lebih utama dari pada shalat sendirian dengan 27 derajat".
Akhirnya aku pulang lagi ke rumah. Sesampai di rumah aku mengerjakan shalat Isya sebanyak 27 kali.
Setelah itu aku langsung tidur...
Di dalam tidurku, aku bermimpi melihat diriku bersama serombongan orang yang lagi menunggang kuda. Aku juga menunggangi kuda.
Kami saling berpacu. Namun kuda-kuda mereka mampu memacu mendahului kudaku. Lalu aku memukul kuda tungganganku supaya ia menyusul mereka.
Tiba-tiba orang yang berada di akhir rombongan menoleh kepadaku dan berkata: "Jangan paksa kudamu! Engkau tidak akan bisa menyusul kami".

Jumat, 06 Desember 2013

Perencanaan Keuangan ala Nabi Yusuf

Oleh Ahmad Gozali | Yahoo Indonesia – Rab, 4 Des 2013
Disampaikan ulang oleh Ustadz Faisal Edy
PERENCANAAN keuangan bisa dibilang ilmu baru di Indonesia yang mulai dipraktekkan pada akhir 1990-an atau awal 2000-an. Di negara-negara maju, justru telah populer sejak puluhan tahun sebelumnya.
Sejatinya, ilmu perencanaan keuangan sudah dipraktekkan puluhan ribu tahun silam. Di antara bukti sejarahnya, kisah Nabi Yusuf AS yang membuat dan mempraktekkan strategi menghadapi masa paceklik.

Minggu, 05 Mei 2013

Ibnu Hajar dan Seorang Yahudi

Ibnu Hajar dulu dalah seorang hakim besar Mesir di masanya. Beliau jika pergi ke tempat kerjanya berangkat dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda-kuda atau keledai-keledai dalam sebuah arak-arakan.

Pada suatu hari beliau dengan keretanya melewati seorang Yahudi Mesir. Si Yahudi itu adalah seorang penjual minyak. Sebagaimana kebiasaan tukang minyak, si Yahudi itu pakaiannya kotor. Melihat arak-arakan itu, si Yahudi itu menghadang dan menghentikannya.

Si Yahudi itu berkata kepada Ibnu Hajar: Sesungguhnya Nabi kalian berkata : ”Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir.”
(HR. Muslim).
Namun kenapa engkau sebagai seorang beriman menjadi seorang hakim besar di Mesir dalam arak-arakan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini. Sedang aku yang kafir dalam penderitaan dan kesengsaran seperti ini.”

Minggu, 28 April 2013

Zubair bin Awwan bin Khuwailid

Zubair bin Awwam bin Khuwailid radhiyallahu ‘anhu, putra dari bibi Rasulullah yang bernama Shafiyah binti ‘Abdil Muthalib. Saat itu usianya masih delapan tahun. Akan tetapi, iman tidak membedakan antara anak kecil dan orang dewasa, karena iman hanya akan masuk ke dalam hati yang suci dan bersih.
Seperti biasa terjadi di Makkah saat itu, dimana seseorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan merasakan berbagai macam siksaan dan penderitaan, maka Zubair pun jatuh ke dalam “api” siksaan yang pedih itu. Ketika paman Zubair mengetahui keislamannya, sang paman pun memasukkan tubuh Zubair ke dalam lipatan tikar yang terbuat dari dedaunan, lalu menyalakan api di bawah gulungan tikar tersebut
hingga asap tebal pun naik ke atas. Hal ini menyebabkan Zubair hampir meninggal dunia karena merasa sesak nafas. Akan tetapi, dia tidak akan pernah kembali kepada “api” kekufuran setelah dia dibina di dalam “surga” iman. Maka, api yang telah dinyalakan oleh sang paman itu pun terasa olehnya seperti sebuah naungan yang menaunginya. Sungguh, cahaya iman telah menerangi hatinya, sehingga dia pun tidak lagi peduli dengan berbagai penderitaan dan siksaan yang dihadapinya saat berjuang di jalan Allah . Maka suara keras pun terdengar dari mulut Zubair guna membalas ajakan pamannya itu. Dia berkata, “ Demi Allah, aku tidak akan kembali lagi kepada kekufuran untuk selama-lamanya.”

Selasa, 23 April 2013

Abbas bin Abdul Muthalib

Beliau adalah paman Rasulullah SAW, salah seorang yang paling akrab di hatinya dan yang paling dicintai Rasulullah SAW. Oleh sebab itu, beliau senantiasa berkata, "Abbas adalah saudara kandung ayahku, barangsiapa yang menyakiti Abbas sama dengan menyakitiku.
Ia mengurus kemakmuran Masjidil Haram dan melayani minum para jamaah haji. Abbas adalah saudara bungsu ayah Nabi SAW, Abdullah bin Abdul Muthalib.

Kamis, 18 April 2013

Umar bin Sa’ad Tokoh Yang Tak Ada Duanya

Kaum Muslimin memberinya gelar  “Tokoh yang  tak ada duanya”.  Cukup meyakinkan kiranya, bahwa gelar ini diberikan secara bulat oleh para sahabat Rasul yang sama-sama mempunyai kelebihan, pengertian dan cahaya kebenaran.
Ayahnya Sa’ad Al-Qari ra, yang ikut menyertai Rasulullah dalam Perang Badar dan peperangan-peperangan lain sesudahnya. Serta setia memegang janjinya, sampai ia kembali menemui Allah karena
gugur sebagai syahid di pertempuran Qadisiah melawan Persia. Sa’ad Al-Qari ra membawa anaknya sewaktu datang kepada Rasulullah, hingga anak itu pun turut berbaiat dan masuk Islam.

Minggu, 14 April 2013

Abu Hurairah ra Otaknya Gudang Pengetahuan

Tokoh kita ini biasa berpuasa sunah tiga hari setiap awal bulan Qamariah (bulan Arab dalam penanggalan Hijriyah), mengisi malam harinya dengan membaca Al-Quran dan shalat tahajud. Akrab dengan kemiskinan, dia sering mengikatkan batu ke perutnya, guna menahan lapar. Dalam sejarah ia dikenal paling banyak meriwayatkan hadits. Dialah Bapak Kucing Kecil (Abu Hurairah), begitu orang mengenalnya. Kenapa ia dikenal sebagai "Bapak Kucing"?

Di waktu jahiliyah namanya dulu Abdu Syamsi ibn Shakhr Ad-Dausi, dan tatkala ia memeluk Islam, ia diberi nama oleh Rasul dengan Abdurrahman. Ia sangat penyayang kepada binatang dan mempunyai seekor kucing, yang selalu diberinya makan, digendongnya, dibersihkannya dan diberinya tempat. Kucing itu selalu menyertainya seolah-olah bayang bayangnya. Inilah sebabnya ia diberi gelar "Bapak Kucing".


Rabu, 10 April 2013

Abdullah bin Mas’ud Pemegang Rahasia Rasulullah

Tak berapa lama setelah memeluk Islam, Abdullah bin Mas'ud mendatangi Rasulullah dan memohon kepada agar diterima menjadi pelayan beliau. Abdullah bin Mas'ud tinggal di rumah Rasulullah, dia beralih pekerjaan dari penggembala domba menjadi pelayan utusan Allah dan pemimpin umat. Abdullah bin Mas'ud senantiasa mendampingi Rasulullah kemana pun beliau pergi, membangunkan Rasulullah untuk shalat bila beliau tertidur, menyediakan air untuk mandi, mengambilkan terompah apabila beliau hendak pergi dan membenahinya apabila beliau pulang, membawakan tongkat dan siwak Rasulullah dan menutupkan pintu kamar apabila beliau hendak tidur.
Bahkan Rasulullah mengizinkan Abdullah memasuki kamar beliau jika perlu. Beliau mempercayakan kepadanya hal-hal yang rahasia, tanpa khawatir rahasia tersebut akan terbuka. Karenanya, Abdullah bin Mas'ud dijuluki orang dengan sebutan "Shahibus Sirri Rasulullah" (pemegang rahasia Rasulullah), dia dibesarkan dan dididik dengan sempurna dalam rumah tangga Rasulullah. Karena itu dia menjadi seorang yang terpelajar, berakhlak tinggi, sesuai dengan karakter dan sifat-sifat yang dicontohkan

Sabtu, 06 April 2013

Hasan bin Ali bin Abi Thalib

Sayyidina Hassan bin Ali bin Abi Thalib R.A. adalah seorang tokoh Islam yang sangat dicintai oleh umat Islam. Sebagai seorang cucu Rasulullah SAW beliau adalah ibarat permata di masa hidupnya karena memiliki budi pekerti yang mulia dan terpuji.
Pada suatu hari Sayyidina Hassan duduk di muka pintu rumahnya tiba-tiba datang seorang pemuda Badwi lalu mencaci makinya dan juga kedua Ibu Bapaknya. Anehnya Sayyidina Hassan hanya mendengar saja tanpa sedikit pun berubah air mukanya atau membalas kata-kata caci maki itu.

Selasa, 02 April 2013

Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah khalifah pertama dari kalangan Bani Hasyim, ayahnya bernama Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Abdu Manaf dan ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdu Manaf. Ali dilahirkan di dalam Ka'bah dan memiliki nama kecil Haidarah. Untuk meringankan beban Abu Thalib yang memiliki anak banyak Rasulullah SAW merawat Ali dan tinggal bersama Rasulullah di rumahnya serta mendapatkan pengajaran langsung dari beliau.   Ia baru menginjak usia sepuluh tahun ketika Rasulullah menerima wahyu yang pertama.

Minggu, 31 Maret 2013

Usman bin Affan


Sahabat Usman bin Affan adalah khalifah Islam  ketiga sesudah Sahabat Umar bin Khattab,  beliau memerintah kerajaan Islam hampir sebelas tahun lamanya dari tahun 644 hingga 655 Masehi. Beliau memperoleh gelar "Zun Nurain” yang artinya memiliki dua cahaya karena Rasulullah SAW menikahkannya dengan kedua puteri beliau yaitu pertama kali dengan Ruqayyah dan sesudah wafat saat Perang Badar, maka Rasulullah SAW menikahkannya lagi dengan Kalsum.  Demikian besarnya kecintaan dan penghormatan Rasulullah SAW terhadap Saiyidina Usman tatkala isterinya yang kedua itu meninggal pula, Rasulullah SAW berkata kepadanya, "Jika ada anak perempuanku lagi hai Usman, tentu engkau kuambil lagi sebagai menantu.

Senin, 25 Maret 2013

Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib

Kali akan dipaparkan sekilas tentang salah satu sahabat :

Beliau adalah Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan anak, memiliki kedudukan yang tinggi dan posisi yang luhur di sisi Rasulullah. Beliau juga putri khalifah Rasyidin yang keempat. Kakeknya adalah penghulu anak Adam. Ibu beliau adalah ratu wanita ahli jannah, Fathimah binti Rasulullah, sedangkan kedua saudaranya adalah pemimpin pemuda ahli jannah dan penghibur hati Rasulullah.
http://abuthalhah.files.wordpress.com

sumber : Buletin Al Mujahidin 01/2012

Abu Bakar Sidiq

Dilahirkan pada tahun 573 M dengan nama lengkap Abdullah Ibnu Abi Quhafah A-Tamimi. Nama Abu Bakar adalah pemberian Rasulullah SAW karena  segera masuk Islam, sedangkan gelar as-Sidiq (yang amat membenarkan) karena beliau selalu membenarkan apa saja yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Sebelum masuk Islam Abu Bakar adalah seorang pedagang yang sukses. Kejujuran dan kesucian hatinya membuatnya selalu berhasil dalam berdagang. Di masyarakat Quraisy ia terkenal sebagai hartawan yang dermawan. Setelah agama Islam dibawa oleh Rasulullah, Abu Bakar segera menerima dan memeluknya dan kekayaannya kemudian diserahkan untuk kepentingan siar agama Islam.

Umar bin Khattab


Nama lengkap Umar bin Al-Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Ribaah bin Abdillah bin Qarth bin Razaah bin 'Adi bin Kaab, bergelar Al-Faruq dari keturunan Arab Quraisy (Kabilah Bani Adi) lahir 13 tahun setelah terjadinya peristiwa Abrahah (menurut Imam Nawawi) sebagai khalifah Ar-Rasyidin Kedua.