Rasulullah SAW
mengatakan “Bicaralah yang baik atau diam”. Pesan Rasulullah SAW itu menyuruh
kita bersifat aktif berbicara namun pembicaraannya harus yang bersifat
kebaikan. Kalau berbicara kebaikan tidak
bisa, maka lebih baik diam saja.Sekarang begitu
banyak diantara kita yang asal bicara, tanpa menilai apakah pembicaraannya itu
baik atau buruk,
bermanfaat atau sebaliknya. Dan sering tanpa berfikir apakah bicara kita itu bernilai pahala atau bernilai
dosa. Sesungguhnya lisan kita akan dimintai
pertanggung jawabannya kelak di akhirat, jadi
hendaknya berhati-hatilah jika berbicara. Termasuk dalam hal ini adalah bicara dalam hati sendiri yang orang lain tidak mengetahui bahwa hati kita membicarakan seseorang. Lebih baik hati kita buat sibuk berdzikir kepada Allah daripada berbicara macam-macam. Lebih jauh lagi hendaklah kita aktif melangkahkan kaki ke tempat yang baik-baik yang disana kita akan memperoleh kebaikan/pahala. Pergi ke majelis ta’lim, silaturahim atau menengok orang sakit misalnya. Dan jika tidak bisa maka diam saja di rumah itu lebih baik. Intinya hidup kita ini haruslah bersifat aktif tidak pasif. Lisan kita harus berbicara hati kita juga harus berbicara, kaki kita pun harus melangkah, karena itulah tugas kekhalifahan dan kehambaan kita. Berbuat dan berbuat namun jika tidak bisa berbuat hal yang baik maka diamlah. Termasuk mata dan telinga kita, jika tidak bisa kita gunakan dalam hal kebaikan maka lebih baik tutup mata dan pejamkanlah demikian hendaknya.
Anonimous
sumber : Buletin Al Mujahidin 13/13
hendaknya berhati-hatilah jika berbicara. Termasuk dalam hal ini adalah bicara dalam hati sendiri yang orang lain tidak mengetahui bahwa hati kita membicarakan seseorang. Lebih baik hati kita buat sibuk berdzikir kepada Allah daripada berbicara macam-macam. Lebih jauh lagi hendaklah kita aktif melangkahkan kaki ke tempat yang baik-baik yang disana kita akan memperoleh kebaikan/pahala. Pergi ke majelis ta’lim, silaturahim atau menengok orang sakit misalnya. Dan jika tidak bisa maka diam saja di rumah itu lebih baik. Intinya hidup kita ini haruslah bersifat aktif tidak pasif. Lisan kita harus berbicara hati kita juga harus berbicara, kaki kita pun harus melangkah, karena itulah tugas kekhalifahan dan kehambaan kita. Berbuat dan berbuat namun jika tidak bisa berbuat hal yang baik maka diamlah. Termasuk mata dan telinga kita, jika tidak bisa kita gunakan dalam hal kebaikan maka lebih baik tutup mata dan pejamkanlah demikian hendaknya.
Anonimous
sumber : Buletin Al Mujahidin 13/13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar