Salah satu penyakit umat
Islam yang berat adalah kebiasaan menunda-nunda suatu kebaikan contohnya adalah
alasan kuno menunda ke majelis ta’lim sewaktu masih bekerja. Nanti saja kalau sudah pensiun, biar
belajarnya fokus. Atau yang dalam keseharian seperti mencuci,
mandi dll. semuanya ditunda dengan alasan yang beragam.
Padahal penundaan
tanpa alasan yang kuat sesungguhnya merupakan bentuk dari alasan yang akan
berujung kepada kekalahan, bahkan kehancuran. Dan sebaliknya, tidak menunda pekerjaan adalah
bentuk dari kerajinan yang akan berbuah prestasi dan kejayaan.
Karena itu bagi
yang dalam dirinya masih mempersilahkan bersemayamnya sifat menunda pekerjaan,
maka dia telah memproklamirkan diri sebagai pribadi yang akan cenderung gagal
dalam hidup. Dan bagi yang telah dan selalu bertekad untuk tidak akan
menunda-nunda pekerjaan, maka dia telah memproklamirkan diri sebagai
orang-orang yang layak menjadi pemenang dan terhormat dalam kehidupan. Baik kehidupan
di dunia maupun akhirat.
Sebagai umat
Islam yang bergelar Umat Terbaik, maka sangat tidak layak bagi kita
menunda-nunda pekerjaan. Selesaikan
pekerjaan secepatnya, setelah itu kita bisa fokus mengerjakan pekerjaan
lainnya. Dan pada saat yang bersamaan dengan kita mengerjakan pekerjaan
lainnya, para pemalas baru mengerjakan apa yang sudah kita kerjakan. Itupun kalau jadi, dan kalau masih Allah beri
panjang umur. Jadi jangan pernah menunda-nunda.
sumber : Buletin Al Mujahidin 14/13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar