Selasa, 02 April 2013

Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib adalah khalifah pertama dari kalangan Bani Hasyim, ayahnya bernama Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Abdu Manaf dan ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdu Manaf. Ali dilahirkan di dalam Ka'bah dan memiliki nama kecil Haidarah. Untuk meringankan beban Abu Thalib yang memiliki anak banyak Rasulullah SAW merawat Ali dan tinggal bersama Rasulullah di rumahnya serta mendapatkan pengajaran langsung dari beliau.   Ia baru menginjak usia sepuluh tahun ketika Rasulullah menerima wahyu yang pertama.
Sejak kecil Ali telah menunjukkan pemikirannya yang kritis dan brilian .Kesederhanaan, kerendah-hatian, ketenangan dan kecerdasannya yang bersumber dari Al-Qur'an dan wawasan yang luas, membuatnya menempati posisi khusus di antara para sahabat Rasulullah lainnya. Kedekatan Ali dengan keluarga Rasulullah SAW kian erat, ketika ia menikahi Fathimah, putri Rasulullah yang paling bungsu. Dari segi agama, Ali bin Abi Thalib adalah seorang ahli agama yang faqih di samping ahli sastra yang terkenal, antara lain lewat bukunya "Nahjul Balaghah"
Syahidnya Usman bin Affan membuat kursi kekhalifahan kosong selama dua atau tiga hari yang akhirnya dengan terpaksa Ali menerima jabatan sebagai khalifah keempat setelah mendapatkan desakan banyak pihak. 
Karena suasana transisi kekhalifahan ini penuh dengan kekacauan membuat Ali sulit untuk memulai penataan pemerintahan baru yang bermasa depan cerah. Usahanya membuat penyegaran dalam pemerintahan dengan menghentikan seluruh gubernur yang pernah diangkat Usman, bahkan memicu konflik dengan Muawiyah. Puncak konflik ini menyebabkan meletusnya Perang Jamal (Perang Unta). Dinamakan demikian karena Aisyah mengendarai unta. Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam yang berada di pihak Aisyah gugur, sedangkan Aisyah tertawan. 
Pertentangan politik antara Ali dan Muawiyah mengakibatkan pecahnya Perang Shiffin pada 37 H dimana sebelum perang dimenangkan Ali, tiba-tiba muncul Amr bin Ash mengangkat mushaf Al-Qur'an menyatakan damai.  Terpaksa Ali memerintahkan pasukannya untuk menghentikan peperangan, dan terjadilah gencatan senjata. Akibat kebijakan Ali itu, timnya terpecah menjadi tiga bagian yaitu Syiah, Murjiah dan Khawarij. Kelompok Khawarij inilah yang akhirnya memberontak, dan menyatakan ketidak setujuan mereka terhadap Ali sebagai khalifah yang berujung pada pembunuhan Ali bin Abi Thalib oleh Abdurrahman bin Muljam saat tengah menuju masjid. Khalifah Ali wafat pada tanggal 19 Ramadhan 40 H dalam usia 63 tahun. Syahidnya Ali bin Abi Thalib menandai berakhirnya era Khulafaur Rasyidin.                     
(Republika.co.id)

sumber : Buletin Al Mujahidin 05/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar