Bahkan Rasulullah mengizinkan Abdullah memasuki kamar beliau jika perlu. Beliau mempercayakan kepadanya hal-hal yang rahasia, tanpa khawatir rahasia tersebut akan terbuka. Karenanya, Abdullah bin Mas'ud dijuluki orang dengan sebutan "Shahibus Sirri Rasulullah" (pemegang rahasia Rasulullah), dia dibesarkan dan dididik dengan sempurna dalam rumah tangga Rasulullah. Karena itu dia menjadi seorang yang terpelajar, berakhlak tinggi, sesuai dengan karakter dan sifat-sifat yang dicontohkan
Rasulullah kepadanya. Sampai-sampai orang mengatakan, karakter dan akhlak Abdullah bin Mas'ud paling mirip dengan akhlak Rasulullah.
Abdullah bin Mas'ud
pernah berkata tentang pengetahuannya mengenai Kitabullah (Al-Qur'an) sebagai
berikut, "Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia. Tidak ada satu ayat pun
dalam Al-Qur'an, melainkan aku tahu di mana dan dalam situasi bagaimana
diturunkan. Seandainya ada orang yang lebih tahu daripada aku, niscaya aku
datang belajar kepadanya." Abdullah bin
Mas'ud tidak berlebihan dengan ucapannya itu. Kisah Umar bin Al-Khathab berikut
memperkuat ucapannya. Pada suatu malam, Khalifah Umar sedang dalam perjalanan,
ia bertemu dengan sebuah kabilah. Malam sangat gelap bagai tertutup tenda,
menutupi pandangan setiap pengendara. Abdullah bin Mas'ud berada dalam kabilah
tersebut. Khalifah Umar memerintahkan seorang pengawal agar menanyai kabilah.
"Hai kabilah,
dari mana kalian?" teriak pengawal. "Min fajjil 'amiq (dari lembah
nan dalam)," jawab Abdullah. "Hendak kemana kalian?" "Ke
Baitu Atiq (rumah tua, Ka'bah)," jawab Abdullah. "Di antara mereka
pasti ada orang alim," kata Umar. Kemudian diperintahkannya pula
menanyakan, "Ayat Al-Qur'an manakah yang paling ampuh?" Abdullah
menjawab, "Allah, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup kekal lagi
terus-menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak pula
tidur..." (QS Al-Baqarah: 255). "Tanyakan pula kepada mereka, ayat
Al-Qur'an manakah yang lebih kuat hukumnya?" kata Umar memerintah. Abdullah
menjawab, "Sesungguhnya Allah memerintah kamu berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang kamu dari perbuatan
keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran." (QS An-Nahl: 9).
"Tanyakan kepada
mereka, ayat Al-Qur'an manakah yang mencakup semuanya!" perintah Umar. Abdullah
menjawab, "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan walaupun seberat dzarrah,
niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan
walaupun sebesar dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya pula." (QS
Al-Zalzalah: 8).
Demikian seterusnya,
ketika Umar memerintahkan pengawal untuk bertanya tentang Al-Qur'an, Abdullah
bin Mas'ud langsung menjawabnya dengan tegas dan tepat. Hingga pada akhirnya
Khalifah Umar bertanya, "Adakah dalam kabilah kalian Abdullah bin
Mas'ud?" Jawab mereka, "Ya, ada!"
Abdullah bin Mas'ud
bukan hanya sekedar qari' (ahli baca Al-Qur'an) terbaik, atau seorang yang
sangat alim atau zuhud, namun ia juga seorang pemberani, kuat dan teliti. Dia
tercatat sebagai Muslim pertama yang mengumandangkan Al-Qur'an dengan suara
merdu dan lantang.
(Republika.co.id)
sumber : Buletin Al Mujahidin 07/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar