Ia mengurus
kemakmuran Masjidil Haram dan melayani minum para jamaah haji. Abbas adalah
saudara bungsu ayah Nabi SAW, Abdullah bin Abdul Muthalib.
Menurut sejarah, ia dilahirkan tiga tahun sebelum kedatangan Pasukan Gajah yang hendak menghancurkan Baitullah di Makkah. Ibunya, Natilah binti Khabbab bin Kulaib, adalah seorang wanita Arab pertama yang mengenakan kelambu sutra pada Baitullah.
Menurut sejarah, ia dilahirkan tiga tahun sebelum kedatangan Pasukan Gajah yang hendak menghancurkan Baitullah di Makkah. Ibunya, Natilah binti Khabbab bin Kulaib, adalah seorang wanita Arab pertama yang mengenakan kelambu sutra pada Baitullah.
Pada tahun-tahun awal
perjuangan Nabi SAW menyampaikan dakwah Islam, Abbas selalu melindungi
Rasulullah dari orang-orang Quraisy yang hendak mencelakakan beliau. Walaupun
pada saat itu, ia sendiri belum masuk Islam.
Abbas, biasa juga dipanggil Abu Fadhl, pergi berhijrah ke Madinah
bersama Naufal ibnul Harits. Ahli sejarah berbeda pendapat tentang tanggal
hijrahnya, namun mereka sependapat bahwa Rasulullah telah memberikan sebidang
tanah kepadanya, berdekatan dengan tempat kediamannya.
Ketika Rasulullah SAW wafat, Abbas adalah orang yang
paling merasa kesepian atas kepergiannya itu. Abbas hidup terhormat di bawah
pemerintahan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq maupun pada masa kepemimpinan Umar
bin Khathab, beliau termasuk salah seorang sahabat nabi yang ikut mengibarkan
panji Islam. Sepak terjangnya dicatat sejarah dengan tinta emas dalam Baiat
Aqabah Kubra. Ia bertindak sebagai seorang penasihat dan juru runding,
menyertai keponakannya dalam majelis itu. Abbas ra wafat pada hari Jumat, 12
Rajab 32 H, dalam usia 82 tahun. Ia dikebumikan di Baqi', Madinah.
republika online
sumber : Buletin Al Mujahidin 10/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar