Senin, 25 Maret 2013

Selagi Masih Diberi Waktu

https://www.123rf.com
“Terima kasih Pak, terima kasih Pak”.  Berulang-ulang kali dia mengucapkan terima kasih pada Pak Rasyid yang telah menolongnya membelikan sepeda untuk berjualan koran. Pak Rasyid, seorang yang telah diumumkan meninggal beberapa waktu yang lalu, namun beberapa jam setelah diumumkan meninggal kemudian hidup kembali. Hanya mati suri saja rupanya.

Dan Subhanallah ternyata mati suri yang tidak sampai 4 jam itu merupakan kursus hidup yang sungguh sangat luar biasa. Dia yang tadinya tergolong sebagai orang yang tidak taat beribadah (sholat 5 waktunya sering bolong-bolong), pelit plus sombong telah berubah menjadi orang yang tekun beribadah, sholatnya selalu tepat waktu, dermawan, rendah hati dan sangat peduli.

Saat mati suri dia diperlihatkan dosa dan pahalanya. Lalu dia pun tercengang, karena pahalanya yang begitu sedikit sedangkan dosanya begitu banyaknya, hingga akhirnya dia diperlihatkan neraka yang begitu panas dan berat siksanya. Dia menangis sejadi-jadinya sempai pingsan...... ketika digiring menuju neraka. Pengalaman mati suri itulah yang membuat dirinya berubah total. Dia sadar bahwa kepelitan dan kesombongannya telah mengantarkan dia masuk ke dalam api neraka. 

Dan sejak itu ketika Allah ijinkan hidup kembali maka dia bertekad untuk taat beribadah, menjadi orang yang dermawan, rendah hati dan peduli. Namun apakah kita harus mati suri dahulu baru kemudian mau seperti Pak Rasyid ? Kiranya tidak, yang perlu bagi kita adalah kesadaran bahwa kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT, masih ada waktu. Sadar bahwa keburukan perilaku kita di dunia kelak akan berbuah neraka. Sebab itu berbuat baiklah segera selagi kita masih diberi waktu.

(anonim)

sumber : Buletin Al Mujahidin 01/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar