Pada suatu hari Sayyidina Hassan duduk di
muka pintu rumahnya tiba-tiba datang seorang pemuda Badwi lalu
mencaci makinya dan juga kedua Ibu Bapaknya. Anehnya
Sayyidina Hassan hanya mendengar saja tanpa sedikit pun berubah air mukanya
atau membalas kata-kata caci maki itu.
Sayyidina Hasan berkata kepada orang itu “Wahai Badwi, Apakah engkau lapar atau dahaga ? atau Apakah ada sesuatu yang menyakiti hatimu ? Tanpa memperdulikan kata-kata Sayyidina Hassan, Badwi itu terus saja memaki-makinya.
Sayyidina Hasan berkata kepada orang itu “Wahai Badwi, Apakah engkau lapar atau dahaga ? atau Apakah ada sesuatu yang menyakiti hatimu ? Tanpa memperdulikan kata-kata Sayyidina Hassan, Badwi itu terus saja memaki-makinya.
Oleh karena itu akhirnya Sayyidina
Hassan pun menyuruh pembantu rumahnya untuk
mengambilkan sebuah kantong
yang berisi uang perak lantas diberikannya kepada Badwi itu sambil
berkata : “Wahai Badwi, maafkanlah saya. Hanya ini saja yang saya miliki. Jika
ada yang lebih dari ini tidak akan saya sembunyikan dari padamu”.
Sikap dan pelayanan
Sayyidina Hassan itu akhirnya berhasil melembutkan hati Badwi tersebut. Badwi itu menangis terisak-isak lantas sujud
di kaki Sayyidina Hassan dan berkata : “Wahai cucu baginda Rasulullah SAW,
maafkanlah aku karena berlaku kasar terhadapmu. Sebenarnya aku sengaja
melakukan begini untuk menguji kebaikan budi pekertimu sebagai cucu baginda
Rasulullah SAW yang aku kasihi. Sekarang
yakinlah aku bahwa engkau mempunyai budi pekerti yang mulia sekali.
(www.islamic2u.net)
sumber : Buletin Al Mujahidin 06/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar