Mereka berdua memang
sesama usahawan sukses, Mr Chang orang
Malaysia ini nyaris tidak percaya pada sahabat Indonesianya ini yang dia
ketahui memilik asetnya trilyunan rupiah tetapi rumahnya begitu
sederhananya. Saat ditanya “Pak
Ci kemanakan uang Pak Ci selama ini
hingga untuk membuat rumah bagus saje tidak punya
?”
Kemudian dijawab sang tuan rumah : “Untuk membuat rumah yang bagus juga kawanku….. tapi rumah bagus saya bukan di dunia yang fana ini melainkan di surga nanti. Uang saya digunakan untuk membangun masjid-masjid, panti asuhan, juga saya bagikan kepada fakir miskin, selain itu juga saya pinjamkan pada orang-orang yang butuh modal untuk usaha dan lain-lain. Jadi kekayaan saya tidak bisa terlihat dengan mata kawan di dunia ini tapi kalau kawan lihat di akhirat nanti maka kawan akan tahu betapa megahnya istana yang akan saya tempati nantinya. Jadi kawan jangan tertipu seolah saya orang miskin, tidak !!! Saya ini orang kaya raya hanya saja kekayaan saya tersimpan di akhirat !” Paparan yang panjang lebar itu mengejutkan dan sekaligus menyadarkan diri Mr Chang sang sahabat bahwa dirinyalah yang tertipu. Di dunia fana ini dia kaya raya tetapi di akhirat yang abadi dia nyaris miskin papa karena tidak ada sesuatu pun harta berharganya yang diamalkan.
Kemudian dijawab sang tuan rumah : “Untuk membuat rumah yang bagus juga kawanku….. tapi rumah bagus saya bukan di dunia yang fana ini melainkan di surga nanti. Uang saya digunakan untuk membangun masjid-masjid, panti asuhan, juga saya bagikan kepada fakir miskin, selain itu juga saya pinjamkan pada orang-orang yang butuh modal untuk usaha dan lain-lain. Jadi kekayaan saya tidak bisa terlihat dengan mata kawan di dunia ini tapi kalau kawan lihat di akhirat nanti maka kawan akan tahu betapa megahnya istana yang akan saya tempati nantinya. Jadi kawan jangan tertipu seolah saya orang miskin, tidak !!! Saya ini orang kaya raya hanya saja kekayaan saya tersimpan di akhirat !” Paparan yang panjang lebar itu mengejutkan dan sekaligus menyadarkan diri Mr Chang sang sahabat bahwa dirinyalah yang tertipu. Di dunia fana ini dia kaya raya tetapi di akhirat yang abadi dia nyaris miskin papa karena tidak ada sesuatu pun harta berharganya yang diamalkan.
Sekarang kembali pada diri kita, seberapa
banyakkah harta yang telah kita simpan untuk bekal akhirat nanti ? Jangan
sampai diri kita tertipu, harta yang kita miliki malah menjadi bumerang, harta
kita yang mestinya memasukkan kita ke surga malah menyeret kita ke neraka. Kini…… Seberapakah bekal kita di akhirat
nanti ?
Anonimous
sumber : Buletin Al Mujahidin 11/2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar