Minggu, 07 April 2013

Anak Marah ?

Kemarahan pada anak umumnya terjadi karena kesalahpahaman, tuduhan yang keliru, merasa diperlakukan tidak adil, kemauannya tidak dituruti atau hanya merasa tidak aman. Terlepas dari itu, marah bisa juga sebagai bentuk ekspresi dari emosi lainnya, yang tidak bisa diungkapkan sang anak.

Rasa emosi pada anak khususnya balita juga belum stabil. Mereka umumnya hanya memikirkan bagaimana membuat diri mereka aman dan senang. Lalu, bagaimana cara mengatasi kemarahan anak?

Simak empat trick berikut ini :

1.Ajari Anak Cara Mengendalikan Rasa Marah
Si kecil butuh bimbingan orangtua untuk mengontrol emosi. Maka dari itu, tugas Anda adalah mengajari anak perlahan - lahan bagaimana caranya mengendalikan amarah ketika rasa itu memuncak. Beritahu mereka secara lembut dan realisasikan dengan sikap saat sedang marah, atau ajari dengan menuangkan amarah dalam sebuah tulisan. Berikan waktu sebanyak mungkin untuk mendekatkan diri pada anak agar mengetahui perkembangan emosinya.
2.Jangan Marah ketika Anak Marah
Kerap kali orang tua susah menahan kemarahannya saat anak mulai merengek. Justru karena hal itu anak menjadi semakin marah, bahkan jadi pemarah. Kemarahan orang tua juga timbul akibat rasa stres dan bingung menghadapi si kecil. Coba tenangkan diri dan rileks dalam menangani si buah hati. Tunjukkan pada anak kalau marah itu boleh, tapi sewajarnya saja. Dan jangan lupa bahwa anak akan melihat perilaku orang di sekitarnya dan menirunya.
3.Diam Bukan Solusi
Membiarkan anak menjadi pemarah dapat membentuk kepribadian yang tidak menyenangkan. Sifat yang dibangun saat kecil akan terus mengakar dalam karakter dirinya. Sebagai orang tua harus mendidik anak pemarah dengan sabar. Rangkul anak, lalu ajak diskusi bersama dan dengarkan semua keluhannya, kemudian, cari solusi terbaik bagi Anda dan si kecil.
4.Mencegah Kemarahan yang Berlebihan
Marah adalah sebuah bentuk emosi yang dirasakan. Anak pun begitu, akan tetapi, marah yang tidak dapat dikontrol harus dihentikan. Ketika si buah hati marah dan bertindak di luar batas segera beritahu mereka. Sampaikan maksud anda dengan lembut tapi tegas. Berikan konsekuensi yang dapat mengajarkan anak bahwa hal itu tidak baik. Jangan lelah untuk membantu si kecil berubah.
 (Detik.com)

sumber : Buletin Al Mujahidin 06/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar